Desember
Senja Desember hari ke dua puluh,
mendadak jiwa ini begitu rapuh…
Aku sadar, ternyata diriku bukanlah golongan ahli syukur……
Jika aku tak bersyukur pada-Mu ya Allah…
dan bila aku tak bersyukur pada kedua orang tuaku…
seperti perintah suci-Mu dalam Luqman ayat ke-14.
Ya Allah, wajarlah bila Engkau berpaling dariku....
Karena aku tak mampu berbakti dan berbuat baik untuk kedua orang tuaku.
Ya Allah, aku mengabaikan perintah-Mu......
Karena dari lisanku pernah keluar perkataan yang tidak menyenangkan hati mereka,
dan juga dari lisanku, tak pernah terucap perkataan yang mulia bagi mereka....
Padahal semua itu, telah Engkau ingatkan dalam surah al-Isra ayat 23 dan 24....
“Dan rendahkanlah terhadap mereka berdua sayap kerendahan karena kasih, dan doakanlah kepada Tuhanmu: Ya Tuhanku! Berilah rahmat mereka itu, sebagaimana mereka telah memeliharaku di waktu aku masih kecil."
Tulikah aku?
Ketika Rasulullah Saw. berulang kali mengatakan,
“Salah satu perbuatan yang paling disukai Allah adalah berbakti kepada orang tua”
Bodohnya aku yang melupakan….
Ketika Nabi yang mulia pernah bersabda,
“Salah satu dosa yang paling besar di antara sekian dosa besar adalah durhaka kepada orang tua”.
Celakanya aku yang mengingkari pesan sang Nabi….
“Satu dari tiga orang yang tidak akan masuk surga adalah orang yang durhaka kepada kedua orang tua” .
Sungguh meruginya aku yang tertahan di pintu surga,
Karena Rasulullah Saw. pernah bersabda….
“Sungguh kecewa, sungguh kecewa, sungguh kecewa (dan hina), siapa yang mendapatkan salah satu orang tuanya atau keduanya sampai usia lanjut, kemudian ia tidak dapat masuk surga.”
Maka aku tak perlu menyalahkan siapapun kecuali aku….
Bila mereka pernah aku sakiti, hingga suatu saat mungkin aku terpuruk…
Karena aku tahu Nabi Saw. juga pernah bersabda…
“Keridhaan Allah tergantung kepada keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemukaan orang tua.”
"Semua dosa akan ditangguhkan Allah sampai nanti hari kiamat apa saja yang Dia kehendaki, kecuali durhaka kepada dua orang tua, maka sesungguhnya Allah akan menyegerakan (balasan) kepada pelakunya dalam hidupnya sebelum meninggal."
Wahai Ibu, sungguh Allah begitu menyayangi dan memuliakanmu....
Sampai-sampai Dia menggambarkan perjuanganmu dmunalam surah al-Ahqaf ayat ke-16
Yaitu ketika engkau mengandung, melahirkan dan membesarkanku....
Jika Allah yang Maha Besar menyayangi dan memuliakanmu...
Maka hinalah aku yang begitu sombong tak menyayangi dan memuliakanmu....
Siapakah aku, hingga merasa pantas berlaku sombong untuk mereka?
Aku malu ketika surah Yusuf ayat 100 dibacakan….
Kisah tentang Nabi Yusuf a.s. yang seorang raja….
Dengan penuh kesantunan, ia naikkan kedua orang tuanya ke atas singgasana.
Aku mengingatmu Ibu…
Saat dulu aku masih terlelap,
Dirimu bangkit melawan dinginnya malam….
Beranjak untuk berwudhu, lalu di sepertiga malam engkau bersujud…
Dengan air mata, dari lirih suaramu terlantun do’a…..
“semoga anakku menjadi anak yang shalih”.
Maka semogalah kini aku menjadi anak yang shalih itu, Ibu.
Sebagai jawaban atas do’amu yang dulu….
Hingga semoga bila kini aku berdo’a,
maka do’aku itu akan tiba padamu…. sebagai cahaya.
Maka akankah datang sebuah waktu?
Dimana aku bisa membuatmu tersenyum, sebagaimana pernah kubuat engkau menangis....
Maka akankah datang sebuah waktu?
Dimana engkau saat sendiri, lalu akulah yang seharusnya menemani....
Maka akankah datang sebuah waktu?
Dimana sekali-kali aku takkan berjihad, sebelum aku berjihad untukmu....
Maka akankah datang sebuah waktu?
Dimana aku mengucapkan selamat hari Ibu, sedangkan setiap hari bagiku adalah harimu....
In memoriam
Ibu.....
|^_^|
:))
:)]
;))
;;)
:D
;)
:p
:((
:)
:(
:X
=((
:-o
:-/
:-*
:|
8-}
~x(
:-t
b-(
x(
=))