gravatar

Naze ato ni mairimas ka

Akulah aku yg membelah nasib dengan pisau pengharapanku, lalu kelak akan merunduk di hadapan takdir.... 

Hey patung perunggu di atas meja rias ibuku, tahukah kamu dibalik kekurangan dan kelebihan aku sebagai manusia, aku lebih sempurna dibanding kamu, dibanding sisir, dibanding kuda laut, dibanding jin, setan dan malaikat sekalipun. Masa bodoh dengan Winston Churcill atau siapapun yang mengatakan tak ada manusia yang sempurna, beda pemikiran itu biasa. Coba kau ubah cara pandangmu tentangku agar kamu jadi  terbiasa dan itu jauh lebih mudah, daripada kamu lelah merubah caraku yang tidak sama dengan caramu.

Wahai waktu yang berputar dalam sebuah lingkaran yang tertancap di tembok yang kaku, tahukah kamu apa sebab perempuanku menginginkan aku selalu menjadi baik dan baik baginya? ya, itu karena ia merasa ingin menutupi kekurangannya olehku. Kamu benar jam! Pemahamannya tentangku tak seutuh wujud malam yg sepinya selalu mampu aku kuasai.. padahal aku selalu mengatakan padanya, cukuplah engkau sebagai engkau, untuk membuat aku tidak berlalu.... tapi kehadiranku hanya membuat laju darahnya lantas tertatih.. maka itu kuizinkan dia pergi, kuikhlaskan dia membenciku, and maybe someday, I can learn to hate her too..

Dan ketika pemantik antik tergeletak di meja tanpa berkutik, maka aku menjamahnya, lalu aku mengatakan bahwa kini aku sedang merindu pada perempuan lain dalam hidupku..... merindukannya yang berada di kedalamannya yang tak terjamah nalar, namun naluri berujar bahwa damai itu adalah dirinya, padahal masa lalu kita tlah lama menjadi bangkai... entahlah.. hingga kini aku tetap merasa hadirnya dulu, pernah membuat aku tak lagi mencari dimana cinta berada, dia mungkin takkan pernah tau keindahan apa yg ada dalam dirinya, maka aku ingin dia tanya aku tentang itu, untuk kali ini saja.... setelah itu kuingin dia tidur kembali, dari keterasinganku kini dan kehangatannya kini.. seharusnya aku mampu mengerek jiwa pengharapanku yg entah kapan mampu aku tepikan... sudahlah...

Kisah yang tak berarti bagimu.. mari kita tenggelamkan saja kisah ini